Rabu, 06 April 2016

Cara Budi Daya Kangkung

Jejak Pertanian- Berikut kami akan menjelaskan tentang cara penanaman kangkung yang sangat mudah dan praktis sehingga siapa saja dengan enteng bisa membudidayakannya terutama bagi kita selaku penggemar kangkung.

 Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung yaitu tipe tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan yang merupakan sumber  vitamin A. Berdasar pada tempat tumbuh, kangkung dibedakan jadi dua jenis yakni :
  1. Kangkung darat, nasib ditempat yang kering dengan kata lain tegalan, dan
  2. Kangkung air, nasib di tempat yang berair dan basah.

Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih lebih kurang 10 kg. Varietas yang disarankan yaitu varietas Sutra dengan kata lain varietas lokal yang mempunyai daya penyesuaian lebih unggul di banding varietas lain. Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, selesai itu di bangun bedengan membujur dari Barat ke Timur agar peroleh sinar penuh.

Lebar bedengan baiknya 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai sama keadaan tempat, untuk mempermudah pemeliharaan baiknya panjang bedengan kurang 15 m. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yang asam (pH rendah) perbuat pengapuran dengan kapur kalsit dengan kata lain dolomit untuk menambah derajat keasaman tanah dosis 1, 5 t/ha, pengapuran dikerjakan sebelumnya penanaman, yakni 2-4 minggu sebelumnya tanam.

Pupuk organik (baiknya kotoran ayam yang telah difermentasi) diberikan tiga hari sebelumnya tanam dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik berbentuk Urea 15 gr/m2 pada usia 10 hari selesai tanam. Agar pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan lewat cara larikan di samping barisan tanaman, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 dan 2 minggu selesai tanam.

Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah disiapkan. Buat celah tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap celah tanamkan 2 – 5 biji kangkung. System penanaman dikerjakan lewat cara zigzag dengan kata lain sistem garitan (baris). Pemeliharaan yang perlu di perhatikan yaitu ketersediaan air, apabila tidak turun hujan harus dikerjakan penyiraman.

Aspek lain yaitu ingindalian gulma saat tanaman tetaplah muda dan melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yang karena oleh Albugo ipomoea reptans.

Untuk pengendalian, pakai jenis pestisida yang aman gampang terurai sejenis pestisida biologi, pestisida nabati dengan kata lain pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu harus dikerjakan dengan benar baik penentuan tipe, dosis, volume semprot, tutorial aplikasi, interval dan saat aplikasinya.

Panen dikerjakan selesai berumur + 25 hari selesai tanam, dengan tutorial mencabut tanaman sampai akarnya dengan kata lain memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah. Pasca panen terutama diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni dengan tutorial meletakkan kangkung yang baru dipanen ditempat yang teduh dengan kata lain merendamkan step akar di air dan pengiriman product ketempat maksud secepat-cepatnya.

Demikianlah panduan praktis cara menanam kangkung yang bisa kami sampaikan untuk Anda. Semoga bermanfaat 

0 komentar:

Posting Komentar