Jumat, 08 April 2016

Tata Cara Perawatan Padi

Jejak Pertanian-Anda sedang mencari pengetahuan tentang tata cara penanaman padi? anda telah memilih artikel yang tepat karena disini kami akan membahas dan membagi ilmu kepada anda yang sedang mencari pengetahuan tentang ilmu pertanian (penanaman padi). karena kami akan membahas sebagaimana hasil dari pada penelitian kami dilapangan. Berikut kami menjelaskan beberapa langkah tata cara perawatan padi. Untuk mendapatkan hasil padi yang berkualitas Anda harus mengetahui cara budidaya padi yang baik dan benar. Hal pertama yang harus Anda miliki adalah kesungguhan untuk membudidayakan tanaman ini, dengan mendedikasikan tenaga dan pikiran Anda 100 % untuk membudidayakan tanaman ini maka Anda akan mendapatkan hasil panen yang melimpah.



Agar hasil budi daya tanaman padi melimpah Anda bisa mempelajari caranya. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda ikuti.

PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAMAN PADI
pengolahan tanah
Langkah pertama sebelum menanam padi adalah membersihkan lahan yang akan ditanami. Bersihkan berbagai tanaman gulma seperti rerumputan, semak belukar serta hal lain yang mungkin akan mengganggu perkembangan tanaman padi. Menyiapkan media tanam yang baik untuk tanaman akan mendorong pertumbuhan dengan baik. Setelah lahan bersih dari tanaman liar langkah selanjutnya adalah memberikan aliran air pada lahan. Proses ini bertujuan untuk menggemburkan tanah agar mudah untuk dibajak dengan menggunakan alat tradisional ataupun modern. Setelah lahan tanam menjadi gembur, genangi lahan tersebut dengan air sampai mencapai ketinggian 5-10 cm. Cara mengatur ketinggian air bisa dengan cara membuka dan menutup akses keluar masunya air pada pintu irigasi. Diamkan lahan tersebut selama 2 minggu agar racun pada tanah menjadi netral dan juga kondisi tanah menjadi berlumpur.

MEMILIH BIBIT PADI YANG UNGGUL DAN BERKUALITAS
Agar hasil panen padi bisa melimpah tentu selain lahan tanam yang baik Anda memerlukan bibit padi yang unggul. Untuk mengetahui bibit padi yang baik Anda bisa mengetahuinya dengan cara berikut. Rendam beberapa benih padi yang akan ditanam dengan air selama kurang lebih 2 jam. Letakan benih yang sudah direndam di atas ain yang sudah dibasahi dengan air. Kemudian hitung berapa benih padi yang telah direndam tad, ada berapa yang bisa mengeluarkan kecambah. Bila yang keluar kecambah sampai 90 % itu artinya benih padi tersebut memiliki kualitas yang baik.

MENYEMAI BENIH PADI DI LAHAN
Setelah memiliki benih padi yang baik, langkah selanjutnya adalah menyemai benih tersebut pada lahan tanam. Untuk menyemai benih padi Anda bisa melakukanny dengan mengikuti beberapa langkah berikut.
  1. Rendam benih padi yang akan disemai selama sehari semalam, tiriskan dan biarkan selama 2 hari sampai benih tersebut mengeluarkan kecambah.
  2. Siapkan lahan untuk menyemai benih padi sekitar 500 m2 untuk 1 hektar lahan sawah. Usahakan lahan yang digunakan untuk menyemai padi tetap berair dan berlumpur.
  3. Berikan pupuk Urea ditambah TSP masing-masing 10 gr untuk 1 m2 lahan persemaian.
  4. Tanam bibit padi yang sudah berkecambah tadi di lahan persemaian yang telah disiapkan. Cara menanam benih padi adalah dengan menyebar bibit secara merata pada lahan penyemaian.

CARA MENANAM PADI
proses penanaman yang bagus
Tahap selanjutnya adalah menanam bibit yang telah disemai ke dalam lahan persawahan yang sudah dipersiapkan. Cara menanam padi adalah dengan memindahkan bibit persemaian ke dalam lahan persawahan. Berikut adalah langkah-langkahnya.

Salah satu ciri bibit padi yang sudah siap tanam adalah memiliki daun dua sampai tiga helai dan telah berusia kurang lebih 2 minggu.
Cara menanam bibit padi tersebut bisa dilakukan dengan cara tunggal maupun ganda. Untuk satu lubang bisa diisi satu atau dua tanaman padi.
Proses penanaman bibit padi yang baik adalah dengan membuat lahan tergenang dengan air sedangkan kedalaman penanaman bibit sekitar 1-1,5 cm. Tidak terlalu dalam serta posisikan akar seperti membentuk huruf (L), hal ini dilakukan agar agar bisa tumbuh dengan sempurna.

PENYIANGAN LAHAN
Agar padi yang ditanam bisa tumbuh dengan sempurna Anda perlu merawatnya dengan membersihkan tanaman lain yang mengganggu atau biasa disebut dengan tanaman gulma. Penyangan tanaman gulam bisa dilakukan saat masa tanam padi menginjak umur 3 minggu dan selanjutnya bisa dilakukan penyiangan rutin setiap 3 minggu sekali. Penyiangan yang baik bisa dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabut gulma dengan menggunakan tangan.

MEMBERIKAN PUPUK PADA TANAMAN PADI
Memberikan pupuk merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena tanpa adanya pupuk yang baik tanaman padi akan sulit utuk tumbuh dengan sempurna dan tentu saja hasil panen tidak bisa maksimal. Berikut adalah takaran serta cara memberikan pupuk yang baik untuk budidaya tanaman padi.
proses pemberian pupuk
  1. Untuk pemupukan pertama bisa Anda lakukan saat padi telah berusia 7-15 hari setelah ditanam. Anda bisa menggunakan jenis pupuk Urea dan TSP yang dicampur dengan dosis sekitar 100:50 Kg/ha atau bisa disesuakan dengan kondisi tanaman.
  2. Untuk pemberian pupuk pada tahap dua bisa dilakukan saat tanaman padi telah berumur 25-30 hari. Gunakanlah pupuk jenis Urea 50 Kg/ha serta Phonska 100 Kg/ha.
  3. Proses pemumukan terakhir bisa dilakukan saat tanaman berumur 40-45 hari. Anda bisa menggunakan pupuk jenis Urea yang dicampur dengan Za dengan perbandingan 50 : 50 Kg/ha.

hasil yang baik karena usaha yang bagus
MELINDUNGI TANAMAN PADI DARI HAMA
Setiap tanaman budidaya tidak lepas dari gangguan hama yang merusak tanaman oleh karena itu Anda harus mencegahnya. Biasanya ada beberapa hama yang mengganggu budidaya tanaman padi diantarnya tikus, orang-orang, belalang, lembing, wereng hingga walang sangit. Untuk hasil maksimal pengendalian hama sebaiknya dilakukan dengan cara alami yaitu dengan memelihara hewan pemangsa sehingga dapat menghambat perkembangan hama tersebut.

Oleh sebab itu jangan membasmi ular yang ada di sekitar sawah Anda, karena hewan tersebutlah yang bisa menjadi predator untuk hama tikus yang sering merusak tanaman padi. Keuntungan pengendalian hama secara alami adalah terjaganya lingkungan dan cukup aman untuk kelangsungan ekosistem alam. Tetapi bila penyakit atau hama tidak belum bisa diatasi dengan cara tersebut, maka Anda bisa menggunakan petisida untuk mengendalikan hama.

Rabu, 06 April 2016

Cara Budi Daya Kangkung

Jejak Pertanian- Berikut kami akan menjelaskan tentang cara penanaman kangkung yang sangat mudah dan praktis sehingga siapa saja dengan enteng bisa membudidayakannya terutama bagi kita selaku penggemar kangkung.

 Kangkung (Ipomoea sp.) dapat ditanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung yaitu tipe tanaman sayuran daun, termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung panjang, berwarna hijau keputih-putihan yang merupakan sumber  vitamin A. Berdasar pada tempat tumbuh, kangkung dibedakan jadi dua jenis yakni :
  1. Kangkung darat, nasib ditempat yang kering dengan kata lain tegalan, dan
  2. Kangkung air, nasib di tempat yang berair dan basah.

Kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih lebih kurang 10 kg. Varietas yang disarankan yaitu varietas Sutra dengan kata lain varietas lokal yang mempunyai daya penyesuaian lebih unggul di banding varietas lain. Tempat terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm agar gembur, selesai itu di bangun bedengan membujur dari Barat ke Timur agar peroleh sinar penuh.

Lebar bedengan baiknya 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai sama keadaan tempat, untuk mempermudah pemeliharaan baiknya panjang bedengan kurang 15 m. Jarak antar bedengan + 30 cm. Tempat yang asam (pH rendah) perbuat pengapuran dengan kapur kalsit dengan kata lain dolomit untuk menambah derajat keasaman tanah dosis 1, 5 t/ha, pengapuran dikerjakan sebelumnya penanaman, yakni 2-4 minggu sebelumnya tanam.

Pupuk organik (baiknya kotoran ayam yang telah difermentasi) diberikan tiga hari sebelumnya tanam dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik berbentuk Urea 15 gr/m2 pada usia 10 hari selesai tanam. Agar pemberian pupuk lebih rata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik lalu diberikan lewat cara larikan di samping barisan tanaman, jika perlu berikan pupuk cair 3 liter/ha (0, 3 ml/m2) pada usia 1 dan 2 minggu selesai tanam.

Biji kangkung darat ditanam di bedengan yang telah disiapkan. Buat celah tanam dengan jarak 20 x 20 cm, setiap celah tanamkan 2 – 5 biji kangkung. System penanaman dikerjakan lewat cara zigzag dengan kata lain sistem garitan (baris). Pemeliharaan yang perlu di perhatikan yaitu ketersediaan air, apabila tidak turun hujan harus dikerjakan penyiraman.

Aspek lain yaitu ingindalian gulma saat tanaman tetaplah muda dan melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Hama yang menyerang tanaman kangkung diantaranya ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yang karena oleh Albugo ipomoea reptans.

Untuk pengendalian, pakai jenis pestisida yang aman gampang terurai sejenis pestisida biologi, pestisida nabati dengan kata lain pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu harus dikerjakan dengan benar baik penentuan tipe, dosis, volume semprot, tutorial aplikasi, interval dan saat aplikasinya.

Panen dikerjakan selesai berumur + 25 hari selesai tanam, dengan tutorial mencabut tanaman sampai akarnya dengan kata lain memotong di bagian pangkal tanaman lebih kurang 2 cm diatas permukaan tanah. Pasca panen terutama diarahkan untuk melindungi kesegaran kangkung, yakni dengan tutorial meletakkan kangkung yang baru dipanen ditempat yang teduh dengan kata lain merendamkan step akar di air dan pengiriman product ketempat maksud secepat-cepatnya.

Demikianlah panduan praktis cara menanam kangkung yang bisa kami sampaikan untuk Anda. Semoga bermanfaat